Menggunakan speaker tahan air, peneliti memutar suara bising serupa
dengan suara yang dihasilkan oleh mesin speedboat. Ternyata, peneliti
menemukan bahwa ikan sangat terpengaruh oleh suara bising meski suara
tersebut hanya terdengar sebentar saja.
Dari pengujian pada stickleback, atau Gasterosteus aculeatus, sejenis ikan bilis, suara bising membuat mereka melakukan banyak kesalahan dan tidak efisien saat mengonsumsi makanan yang disajikan dibandingkan dengan makan saat di suasana hening.
“Ikan ini tampak terganggu dengan adanya suara bising di sekitarnya sama seperti kita yang sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas yang memeras otak saat ada suara bising dari mesin konstruksi di dekat kita,” kata Julia Purser, peneliti dari Bristol University, Inggris.
Seperti dikutip dari ScienceDaily, 3 Maret 2011, pikiran stickleback tampak tidak bisa fokus saat diberi tugas yakni mendekat ke berbagai benda acak. Meski tidak kehilangan nafsu makan, namun dalam kondisi penuh stress, ikan sulit mencari makanannya di tengah suara bising, bahkan meski suara hanya diperdengarkan hanya 10 detik saja.
Kesulitan mencari makan ini konsisten dengan perubahan perhatian saat terekspos suara bising, dan di lingkungannya, kesalahan ini bisa berakibat fatal. “Mereka bisa menelan benda berbahaya dan kesulitan menemukan makanan akan meningkatkan risiko hancurnya sebuah organisme jika mereka harus mendengarkan suara bising jauh lebih lama,” ucap Purser.
Ironisnya, di banyak lingkungan perairan, polusi suara berlangsung dalam periode yang jauh lebih lama dibandingkan dengan polusi suara yang diberikan oleh peneliti pada studi tersebut. Akibat ulah manusia, kebisingan juga terjadi berulang-ulang.
Dari pengujian pada stickleback, atau Gasterosteus aculeatus, sejenis ikan bilis, suara bising membuat mereka melakukan banyak kesalahan dan tidak efisien saat mengonsumsi makanan yang disajikan dibandingkan dengan makan saat di suasana hening.
“Ikan ini tampak terganggu dengan adanya suara bising di sekitarnya sama seperti kita yang sulit berkonsentrasi mengerjakan tugas yang memeras otak saat ada suara bising dari mesin konstruksi di dekat kita,” kata Julia Purser, peneliti dari Bristol University, Inggris.
Seperti dikutip dari ScienceDaily, 3 Maret 2011, pikiran stickleback tampak tidak bisa fokus saat diberi tugas yakni mendekat ke berbagai benda acak. Meski tidak kehilangan nafsu makan, namun dalam kondisi penuh stress, ikan sulit mencari makanannya di tengah suara bising, bahkan meski suara hanya diperdengarkan hanya 10 detik saja.
Kesulitan mencari makan ini konsisten dengan perubahan perhatian saat terekspos suara bising, dan di lingkungannya, kesalahan ini bisa berakibat fatal. “Mereka bisa menelan benda berbahaya dan kesulitan menemukan makanan akan meningkatkan risiko hancurnya sebuah organisme jika mereka harus mendengarkan suara bising jauh lebih lama,” ucap Purser.
Ironisnya, di banyak lingkungan perairan, polusi suara berlangsung dalam periode yang jauh lebih lama dibandingkan dengan polusi suara yang diberikan oleh peneliti pada studi tersebut. Akibat ulah manusia, kebisingan juga terjadi berulang-ulang.
Sumber : teknologi.vivanews.com