Pihak berwenang di Romania mengatakan, puluhan burung jalak mati karena keracunan alkohol, bukan karena flu burung sebagaimana yang dikhawatirkan.
Romeu Lazar, direktur eksekutif departemen kesehatan hewan di pelabuhan Constanta di Laut Hitam, Rabu (12/1/2011), mengatakan, penyelidikan terhadap jasad burung-burung itu mengungkapkan, binatang-binatang itu memakan residu anggur yang difermentasi dan tubuh mereka tidak sanggup menangani alkohol yang terkandung dalam residu tersebut.
Dia mengatakan, sebagaimana dilansirTelegraph, burung-burung itu tidak punya flu burung. Virus flu burung pernah melanda daerah itu beberapa tahun lalu.
Penduduk Constanta menemukan puluhan unggas yang mati di pinggiran kota itu pekan lalu. Laporan itu datang bersamaan dengan laporan lain di belahan bumi yang juga mengabarkan kematian massal burung. Kematian burung yang lebih besar dilaporkan terjadi di Amerika Serikat dan Swedia.
Para ilmuwan mengatakan, kematian massal satwa liar terjadi secara teratur, dan biasanya tidak saling terkait dan tidak dilaporkan.
Sumber : internasional.kompas.com