Bola Api Merah Muncul di Puncak Merapi, Bola api merah itu terlihat setelah terdengar dentuman keras. Setelah suara gemuruh yang tiada henti dan guyuran hujan deras, lereng Merapi kini dihujani krikil. Batu berukuran kecil itu menghujam seputar lereng Merapi setelah sebelumnya terdengar gemuruh kencang. Hujan krikil terjadi sekitar pukul 00.45 WIB, Jumat 5 November 2010.
Wah!! Tampak Bola Api Merah di Puncak Merapi, Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi
Staf Khusus Presiden Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Andi Arief mengiformasikan kondisi terakhir di Merapi tersebut lewat akun twitternya. Informasi yang didapat Andi dari dosen Universitas Gadjah Mada, Arie Sudjito menyebutkan, selain hujan krikil, hujan abu yang sangat deras juga terjadi sampai wilayah Ngaglik. Diinformasikan pula, saat dentuman keras terjadi sempat terlihat bola api merah di pucuk Merapi.
Sementara BPPTK meminta masyarakat tidak panik dan dan terpengaruh dengan isu yang beredar mengatasnamakan instansi tertentu mengenai aktivitas Gunung Merapi dan tetap mengikuti arahan dari pemerintah daerah setempat yang selalu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
BPPTK juga memastikan tidak ada aktivitas penduduk di daerah rawan bencana III, khususnya yang bermukim di sekitar alur sungai (ancaman bahaya awanpanas dan lahar) yang berhulu di Gunung Merapi sektor Tenggara, Selatan, Barat Daya, Barat dan Baratlaut dalam jarak 15 km dari puncak Gunung Merapi meliputi, Kali Woro, Kali Gendol, Kali Kuning, Kali Boyong, Kali Bedog, Kali Bebeng, Kali Krasak, dan Kali Senowo.
Wah!! Tampak Bola Api Merah di Puncak Merapi, Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi
Zona Bahaya Merapi Diperluas Menjadi 20 km
Zona Bahaya Merapi Diperluas Menjadi 20 km, Ini merupakan perluasan kedua radius aman bagi Merapi. Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat. Kini, radius atau zona aman bagi pengungsi dan warga sekitar diperluas tidak lagi pada titik maksimum 15 kilometer. “Baru diputuskan radius diperpanjang menjadi 20 kilometer,” kata Staf Khusus Presiden Bidang Penanganan Bencana dan Sosial, Andi Arief, dalam keterangan tertulis di akun twitter, Kamis 4 November 2010.
Ini merupakan perluasan kedua radius aman bagi Merapi. Awalnya, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM menetapkan area aman mencapai batas 10 kilometer. Selanjutnya diperluas lagi menjadi 15 kilometer karena letusan dan luncuran awan panas yang besar dibanding letusan pertama pada 26 Oktober lalu.
Peningkatan aktivitas Merapi terjadi menjelang tengah malam atau dini hari Jumat 5 November 2010. Peningkatan aktivitas Merapi ditandai dengan adanya suara gemuruh menggelegar yang tidak kunjung berhenti.
Suara gemuruh dan peningkatan aktivitas visual Merapi itu dibenarkan Harry Dharmawan warga Sinduhardjo, Ngaglik, Sleman, DIY, yang berada pada kilometer 7,8 Jalan Kaliurang, DIY. “Suara gemuruh terdengar sejak beberapa menit sebelum tengah malam. Hingga kini suara gemuruh belum berhenti dan masih terdengar,” ujar Harry kepada VIVAnews.com. Menurut Harry, suara gemuruh itu terdengar beruntun setiap sekitar dua menit sekali.
Wah!! Tampak Bola Api Merah di Puncak Merapi, Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi
Pagi Ini, Gemuruh Merapi Terdengar 30 KM
Pagi Ini, Gemuruh Merapi Terdengar 30 KM, Padahal, pada Kamis malam, gemuruh terdengar masih di radius 20 kilometer. Hasil pemantauan Badan Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menunjukkan aktivitas gunung Merapi dengan intensitas yang semakin tinggi. Bahkan, rentetan awan panas masih terus berlangsung sepanjang Jumat ini dini hari sampai pagi.
Berdasarkan laporan petugas pos pengamatan gunung Merapi, mulai pukul 00.00-06.00 WIB, telah terjadi suara gemuruh dengan jarak yang semakin jauh. Suara gemuruh itu, “Terdengar pada jarak 30 kilometer dari puncak Gunung,” demikian laporan Pusat Vulkanologi. Hujan abu juga terjadi di wilayah dengan radius hingga 30 kilometer dan hujan pasir hingga radius 15 kilometer . Padahal, pada Kamis malam, gemuruh terdengar masih di radius 20 kilometer.
Lembaga ini juga mengingatkan kemungkinan semakin bertambahnya material erupsi di sepanjang alur sungai yang berhulu dari puncak Gunung Merapi dan material guguran kubah, serta tingginya intensitas hujan di sekitar gunung. “Berpotensi banjir lahar di seluruh sungai tersebut.”
Dengan kondisi tersebut, maka status aktivitas Gunung Merapi masih tetap pada tingkat Awas (level 4). Ancaman bahaya G Merapi dapat berupa awanpanas dan lahar. Dengan memperhatikan data-data tersebut di atas, maka terhitung tanggal 5 November 2010 Pukul 01:00 WIB, wilayah yang aman bagi para pengungsi diubah dari di luar radius 15 km, menjadi di luar radius 20 km dari puncak G. Merapi.
Wah!! Tampak Bola Api Merah di Puncak Merapi, Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi
Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi
Surono: Letusan Besar Merapi Bisa Terjadi, “Ini skenario ketiga yang tidak saya sukai. Ini dapat membuat eksplosif menjadi besar.” Aktivitas Gunung Merapi melewati tengah malam semakin meningkat. Radius zona aman diperluas menjadi di luar 20 kilometer. Kondisi ini diduga adanya dorongan magma terdalam yang bisa memicu ledakan dahsyat.
“Ini adalah skenario ketiga yang tidak saya sukai. Ini dapat membuat eksplosif menjadi besar karena yang mendorong sekarang adalah magma paling dalam,” kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian ESDM, Doktor Surono, di tvOne, Jumat 5 November 2010 dini hari.
Menurut Surono, akibat dorongan magma terdalam dari gunung yang terletak di perbatasan Jawa Tengah-DIY itu, terjadi getaran secara terus-menerus. Getaran timbul terus meluas. Maka itu, PVMBG mengeluarkan imbauan agar pengungsi mundur dari titik maksimum batas bahaya 20 kilometer. Ini merupakan perluasan radius bahaya kedua setelah awalnya ditetapkan 10 dan 15 kilometer dari puncak Merapi.
Surono menambahkan, letusan yang terjadi sampai detik ini merupakan rangkaian letusan sejak Rabu 3 November 2010 sekitar pukul 11 siang. “Letusan belum berhenti, getaran semakin kuat. Satu letusan besar bisa terjadi,” ujar doktor gunung berapi lulusan Prancis ini.
Peningkatan aktivitas Merapi terjadi menjelang tengah malam atau dini hari Jumat 5 November 2010. Peningkatan aktivitas Merapi ditandai dengan adanya suara gemuruh menggelegar yang tidak kunjung berhenti.
Sumber : http://unik13.info/2010/11/wah-tampak-bola-api-merah-di-puncak-merapi-surono-letusan-besar-merapi-bisa-terjadi/