Salah satu yang menonjol dari ponsel ini adalah efisiensi dayanya. Greenpeace memberikan skor 29,5 untuk efisiensi daya yang berarti hanya 0,5 poin lebih rendah dari skor maksimum. Efisiensi energi didasarkan pada standar Energy Star yang ditetapkan oleh Environmental Protection Agency Amerika Serikat. Semakin besar nilai efisiensi melebihi batas minimum, semakin efisien piranti elektronik.
Samsung Blue Earth juga punya inovasi yang ramah lingkungan dengan adanya panel surya yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi ulang baterai secara langsung. Selain itu, ponsel ini juga dinyatakan bebas material berbahaya, seperti PVC, BFR, dan Phtalate.
Awalnya, ponsel ini hendak dikategorikan sebagai smartphone. Namun, karena tidak memiliki sistem operasi, akhirnya hanya dikategorikan sebagai ponsel biasa. Dengan kelebihannya, ponsel ini mengalahkan Nokia X3-02 dan Motorola A45 Eco.
Meski tidak tergolong smartphone, Samsung Blue Earth juga dilengkapi WiFi dan Google Apps untuk Gmail dan Google Map. Selain itu, ponsel ini bisa juga digunakan sebagai sarana hiburan dengan music player-nya.
Ponsel ini diluncurkan pada ajang Mobile World Congress tahun 2009 di Barcelona. JK Shin, Executive Vice President dan Kepala Divisi Mobile, mengatakan, "Ponsel ini merupakan wujud komitmen kami dalam melindungi lingkungan."
Namun, belum ada kabar apakah produk ini akan masuk ke Indonesia. Sayang memang produk yang ramah lingkungan seperti ini bila tidak menjadi prioritas.
Sumber : forum.tempointeraktif.com