Pengumuman
resmi di situs NASA mengungkapkan, “Data yang di-release akan
memperbarui jumlah kandidat planet. Data berdasarkan observasi yang
dilakukan antara tanggal 2 Mei – 17 Sepetember 2009.” Pertemuan akan
mengikuti jadwal yang telah dirilis hari ini.
Hadir
dalam pertemuan itu, pihak yang terkait misi Kepler. Diantaranya
Douglas Hudgins dari Kepler Program Sceintist NASA, William Borucki dan
Jack Lissauer yang menjadi investigator misi Kepler di Ames Research
Center NASA serta Debra Fischer, professor astronomi dari Yale
University. Seperti yang dikutip Tribunnews sebelumnya dari CNN, Selasa
(11/1/2011), sebuah pesawat ulang-alik NASA berhasil mendeteksi sebuah
planet berbatu-batu dan merupakan planet terkecil yang pernah ditemukan
di luar sistem tata surya.
Planet
yang disebut exoplanet, karena memiliki orbit bintang ketimbang
matahari, disebut Kepler-10b. Memiliki ukuran 1,4 ukuran diameter bumi
dan berhasil dikonformasi setelah data dikumpulkan selama delapan
bulan. Planet bebatuan yang mirip bumi pertama kali ditemukan oleh
Kepler.
“Seluruh
kemampuan Kepler berhasil dikonvergensi menjadi sebuah bukti yang
solida dari planet berbatu yang menggunakan orbit bintang ketimbang
mengorbit di sistem tata surya,” demikian dikatakan Natalie Batalha,
kepala sains dari dari misi NASA. Ukuran Kepler 10b dan juga komposisi
berbatu lebih mirip bintang ketimbang planet bergas yang memiliki air
dan sangat jauh dari bentuk bintang. Demikian keterangan disampaikan
NASA. Meski demikian, NASA mengatakan jika model planet ini sangat
kecil untuk disebut bintang karena ukurannya 20 kali lebih kecil
ketimbang Mercury. Bintang Kepler -10b memiliki jarak 560 tahun
perjalanan cahaya ke bumi.
Sumber : ayobicara.com