Foto jet tempur siluman China, J-20, yang diduga sengaja dibocorkan ke publik.
Jet tempur siluman pertama China melakukan uji coba di landasan pacu, Rabu (5/1/2011), dan mungkin melakukan penerbangan pertama Kamis ini, demikian laporan media China. Edisi bahasa Inggris dan China dari Global Times memuat artikel di halaman muka tentang foto-foto yang bocor dari sebuah jet tempur J-20, serta laporan panjang tentang kehebohan di luar negeri terkait dengan kemunculan foto-foto itu. Foto-foto pesawat itu muncul pada situs-situs berita tidak resmi militer dan blog-blog hobi pekan lalu dan masih dapat dilihat hari Rabu.
Global Times tidak mengomentari keaslian foto-foto tersebut. Namun, mengingat pemerintah China menerapkan kendali ketat atas media pemerintah, kemunculan laporan itu dan fakta bahwa foto-foto itu tidak dihapus dari situs-situs tersebut, menguatkan dugaan bahwa foto-foto itu memang sengaja dibocorkan ke ruang publik.
Perbandingan J-20 (atas) dengan Sukhoi T-50 dari Rusia (tengah) dan F22 Raptor milik AS (bawah).
Pesawat tempur siluman J-20 milik China
Hal itu, pada gilirannya, mencerminkan adanya kepercayaan diri yang tumbuh dari Tentara Pembebasan Rakyat China yang selama ini dikenal tradisional. Tentara Pembebasan Rakyat China sedang berupaya menguatkan pengaruh serta menambahkan anggarannya.
Situs-situs web penerbangan mengatakan, foto-foto itu diambil dari luar pagar bandara Institut Desain Pesawat Chengdu di China barat daya. Pesawat itu tampaknya sedang menjalani uji coba di landasan (taxiing test) yang mendahului tes terbang sesungguhnya.
Pesawat tempur siluman masa depan bagi China telah lama dianggap sebagai suatu keniscayaan. Wakil kepala angkatan udara, He Weirong, mengatakan kepada CCTV pada November 2009 bahwa generasi keempat pesawat tempur China, suatu referensi ke teknologi siluman, akan memulai uji terbang segera dan sudah bisa dipakai dalam waktu delapan sampai 10 tahun.
Industri penerbangan China, baik militer maupun sipil, telah membuat kemajuan pesat dalam beberapa tahun terakhir, tetapi masih sangat bergantung pada teknologi impor. Teknologipropulsion(tenaga penggerak) menjadi sebuah masalah khusus: mesin-mesin buatan Rusia masih digunakan dalam jet-jet tempur J-10 dan J-11 buatan China, yang merupakan kopian dari jet tempur Su-27 Rusia.
Teknologi pesawat siluman lebih sulit untuk dikuasai karena teknologi itu mengandalkan sistem yang dapat menyembunyikan kehadiran pesawat. Sementara itu, pesawat memperlengkapi pilot dengan informasi yang cukup untuk menyerang musuh. Emisi juga harus disembunyikan dan badan pesawat harus mampu menghindari deteksi radar dan inframerah.
Analisis terhadap foto-foto jet tempur J-20 itu menunjukkan bahwa pesawat itu lebih besar daripada pesawat Sukhoi T-50 Rusia atau F22 Raptor milik AS. Hal itu akan memungkinkan pesawat tersebut untuk terbang lebih jauh dan membawa senjata berat.
Sumber : amrusujud.blogspot.com