Pemukiman Kuno Tertua di Dunia - Pemukiman tertua di dunia yang berada di ketinggian ditemukan di Papua New Guinea. Masyarakat kuno tersebut diperkirakan hidup 49 ribu tahun lalu.
Ilmuwan dari University of Queensland berhasil menggali sisa perangkat di enam perkemahan berupa alat batu, sisa pembakaran dan makanan di wilayah Kokoda, ujar salah satu anggota tim, Andrew Fairbairn.
“Ini tidak seperti desa atau apapun. Wilayah ini digunakan sebagai perkemahan dan sering digunakan.”
Fairbairn mengatakan bahwa tempat itu berada di ketinggian 2 ribu meter dan dipercaya sebagai bukti tertua dari lingkungan manusia kuno, homo sapines di ketinggian.
Penemuan dengan ketinggian hampir mirip ditemukan di Tibet berasal dari 30 ribu tahun lalu. Ada juga yang berada di dataran tinggi Ethiopia dengan tipe umur yang hampir sama.
Fairbairn mengatakan bahwa dirinya kaget atas penemuan yang menggunakan proses penanggalan karbon tersebut.
Ini dikarenakan adanya kemungkinan manusia hidup di lingkungan sangat dingin, lembab dan sangat tidak kondusif di masa puncak Zaman Es.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Science ini menunjukkan bahwa makhluk prasejarah dataran tinggi Papua New Guine di lembah Ivane tersebut membuat alat batu, memburu binatang kecil dan makan ubi dan kacang-kacangan.
Tapi mengapa mereka memilih tinggal di kondisi yang keras di dataran tinggi dengan suhu berada di bawah titik beku masih menjadi misteri.
"Pegunungan Papua New Guinea telah lama memberikan kejutan bagi komunitas ilmiah. Tidak hanya itu, mungkin mereka adalah homo sapiens pendaki gunung paling awal," kata Fairbairn.
Ilmuwan dari University of Queensland berhasil menggali sisa perangkat di enam perkemahan berupa alat batu, sisa pembakaran dan makanan di wilayah Kokoda, ujar salah satu anggota tim, Andrew Fairbairn.
“Ini tidak seperti desa atau apapun. Wilayah ini digunakan sebagai perkemahan dan sering digunakan.”
Fairbairn mengatakan bahwa tempat itu berada di ketinggian 2 ribu meter dan dipercaya sebagai bukti tertua dari lingkungan manusia kuno, homo sapines di ketinggian.
Penemuan dengan ketinggian hampir mirip ditemukan di Tibet berasal dari 30 ribu tahun lalu. Ada juga yang berada di dataran tinggi Ethiopia dengan tipe umur yang hampir sama.
Fairbairn mengatakan bahwa dirinya kaget atas penemuan yang menggunakan proses penanggalan karbon tersebut.
Ini dikarenakan adanya kemungkinan manusia hidup di lingkungan sangat dingin, lembab dan sangat tidak kondusif di masa puncak Zaman Es.
Temuan yang dipublikasikan di jurnal Science ini menunjukkan bahwa makhluk prasejarah dataran tinggi Papua New Guine di lembah Ivane tersebut membuat alat batu, memburu binatang kecil dan makan ubi dan kacang-kacangan.
Tapi mengapa mereka memilih tinggal di kondisi yang keras di dataran tinggi dengan suhu berada di bawah titik beku masih menjadi misteri.
"Pegunungan Papua New Guinea telah lama memberikan kejutan bagi komunitas ilmiah. Tidak hanya itu, mungkin mereka adalah homo sapiens pendaki gunung paling awal," kata Fairbairn.