Tapi belakangan kedua bahan itu rupanya mulai diolah untuk keperluan kosmetik. Sebuah klinik kecantikan Ageless di Jalan Kedungsari 60 Surabaya umpamanya. Sejak buka dua bulan lalu mereka menggunakan Cashmere dan ulat sutera sebagai bahan treatment non-medis.
Rina L Wulan, public relation di klinik kecantikan tersebut mengatakan, keunikan inilah yang coba ditawarkan untuk pelanggan.
Cashmere diproduksi dari bulu domba yang tumbuh dan berusia satu minggu. Seekor domba hanya memproduksi sekitar 100 gram bahan Cashmere dalam satu tahun sehingga seratnya sangat berharga. "Protein Cashmere membuat kelembaban terserap ke dalam kulit sehingga akan menimbulkan tekstur kulit yang lembut dan halus," kata Rina kepada Tempo, Kamis 31 Maret 2011.
Adapun ulat sutera berukuran giant (Bombyx Mori) telah terbukti mengandung fibrionis yang juga berfungsi melembutkan kulit. Protein sutera meresap ke dalam kulit dengan fungsi meningkatkan kelembaban, mengurangi garis-garis kerut serta membuat kulit tetap lembut. "Dengan kandungan bahan-bahan yang langka itu kami coba tawarkan perawatan body spa luxirous Cashmere dan silk body treatment," ujar Rina.
Menurut Rina, Cashmere dan protein ulat sutera dapat berfungsi menutupi kulit seperti Cahsmere murni, memperbarui fungsi kulit, memperkuat ketahanan kulit, melembutkan kulit sekaligus mengurangi iritasi ringan serta melembabkan kulit dan meningkatkan keseimbangan kelembaban dalam waktu lama.
"Selain itu juga membuat kulit menjadi berstekstur selembut sutera serta memberikan penampilan yang seimbang dan rata pada kulit," kata Rina yang didampingi direktur klinik kecantikan tersebut, Marfika.
Sumber : www.tempointeraktif.com