Jumat, 12 November 2010

The Cry Translator, Aplikasi Baru Penerjemah Tangisan Bayi

 Aplikasi ini disebut oleh para penemunya The Cry Translator. Aplikasi ini telah dipatenkan oleh Biloop Technologic, S.L. Aplikasi baru ini mampu menerjemahkan tangisan bayi dalam bahasa orang dewasa. Sehingga para orang tua atau pengasuh bayi mengetahui apakah sang bayi memerlukan makanan, minuman atau yang lain. Aplikasi ini bisa di install di iPhone, handphone atau gadget anda yang lain.

Setelah 10 menit menangis, Alarm gadget anda akan berbunyi dan The cry translator akan mengindikasikan beberapa icon membaca keluhan atau keinginan bayi apakah si bayi lapar, capek, ngantuk, bosen, tidur, stress atau keadaan-keadaan lainnya yang menunjukkan bayi dalam keadaan tidak nyaman sehingga ia
menangis.


 Para saintis menemukan bahwa pitch dan frekuensi tangisan bayi bisa mengindikasikan masalah kesehatan yang diderita bayi dan bahkan indikasi resiko kematian bayi, ini sejalan dengan hasil penelitian para saintis tahun-tahun sebelumnya yang di publikasikan dalam jurnal “journal Mental Retardation and Developmental Disabilities” tahun 2005.

Penelitian lain terbaru menunjukkan tangisan bayi yang baru lahir berbeda-beda pitch dan frekuensinya yang dipengaruhi oleh jenis bahasa orang tua masing-masing. Misalnya ada penelitian para saintis yang menemukan bahwa tangisan bayi orang perancis yang baru lahir memiliki pola melodi naik, pitch suaranya meningkat seacara perlahan dari awal hingga akhir. Sedangkan bayi german yang baru lahir memiliki pola melodi menurun dan ini konsisten terjadi dengan bayi –bayi dari beberapa Negara lain yang memiliki karakteristik tangisan masing-masing.



 Para saintis menyebutkan bahwa tangisan bayi memiliki arti tertentu yang ingin di komunikasikan oleh bayi yang sering tidak diketahui oleh orang tua atau pengasuhnya. Semua bayi memiliki bentuk tangisan yang berbeda jika diamati secara mendalam. Logikanya jika anda memiliki 10 bayi dan secara kebetulan semua menangis bersamaan, apakah artinya semuanya memiliki keluhan yang sama, misalnya lapar? Tentu jawabannya tidak.


The cry translator mendeteksi variasi tangisan dari pitch tone suara tangisan, frekuensi yang dibuat dalam bentuk pola tangisan dalam bentuk mini database. Perusahaan pembuat menegaskan bahwa teknologi ini ditujukan untuk mengkomunikasikan kemauan atau keluhan bayi kepada orang tua atau pengasuhnya, jadi tidak berfungsi sebagai analisis medis dokter. Kita tunggu saja kapan aplikasi masuk di Indonesia dan apakah teknologinya bisa diterima oleh masyarakat Indonesia


Sumber : http://lintasberitaonline.blogspot.com/2010/10/teknologi-baru-aplikasi-penerjemah.html 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...